SURAT UNTUK SAUDARIKU

Uhkti,
Mimpi buruk telah berakhir ketika fajar hari itu datang dengan cahayanya yang menjanjikan kenyataan. Fajar itu pertama yang anti lewati dengan warna baru, seakan anti baru tersadar kalau ternyata ada warna itu diantara warna-warna lain yang telah banyak mengisi mimpi-mimpi anti di hari kemarin. Warna Islam, warna iman yang baru anti rasakan itu bagaikan rahim kedua yang mengeluarkan diri anti untuk hidup di alam nyata.

Uhkti,
Ingatlah jejak-jejak yang anti buat sebelum menemukan warna itu? Kadang jejak yang anti buat tak beraturan sehingga yang terlihat adalah tingkah polah jahiliyah yang banyak menjanjikan kebahagiaan semu. Kadang jejak itu ringan sehingga tak menghasilkan apa-apa. Kadang terlalu dalam sehingga jiwa anti menjerit kesakitan. Kadang jejak itu kering, penuh debu. Kadang basah oleh air mata yang jatuh tanpa tau apa sebabnya. Jejek-jejak terakhir yang anti buat adalah yang terbaik, karena dibuat dengan hati yang rindu pada Robb semesta alam.

Ukhti,
Ingatkah ketika suatu hari anti ingin berlari untuk menyusun jejak-jejak yang lebih banyak agar cepat sampai ke tujuan? Lucunya, anti sendiri tidak tau kemana anti harus lari. Jejak-jejak terakhir yang anti buat diisi dengan ghiroh yang tinggi untuk meneguk dan mereguk sebanyak mungkin air di bejana kehidupan.
Kadang anti begitu garang pada orang-rang disekeliling anti seolah-olah takut mereka akan merebut air itu dari tempatnya atau bahkan takut kalau meraka akan melarang anti untuk mereguk air itu. Malah terkadang anti menarik garis pemisah antara anti dengan mereka yang sama sekali tidak tahu apa air itu ada dan diperlukan. Masya Allah, saking asyiknya sampai-sampai anti tidak peduli satu demi satu dari mereka meninggalkan anti. Anti tidak peduli karena anti yakin Allah akan menggantikan mereka dengan yang lebih baik, yang akan menjadi penolong anti, yang berjuang bersam-sama anti… ” wal mu’minuuna wal mu’minaati ba’dhahum auliyaa uba’dhin…ba’dhuhum auliya u ba’dhin…” Selalu itu yang selalu anti alunkan sebagai pelipur kesedihan. Ya Allah, semoga kesedihan hati ini cepat terbayar, pertemukan kami ya Allah.
Pernahkan suatu hari anti kehilangan lentera sehingga sulit untuk untuk melihat apabila mengambil air kehidupan itu. Anti hanya dapat menumpahkan duka dalam tangis dan do’a. Ya Allah, apakah hanya sampai disini perjalananku. Mana pejuang-pejuang Dien-Mu yang akan menjadi pembelaku, yang akan mengajakku ke pintu gerbang kemerdekaan dan yang akan menuntunku menjadi bata dalam bangunan-Mu. Ya Allah, mana singa-singa-Mu yang akan membawaku ke Mulkiyah-Mu yang dibangun dengan tetesan keringat, darah dan air mata…pertemukan kami yang Rabbi.
Doa demi doa senantiasa anti senandungkan dengan hati yang penuh harap.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (Qs Al-Ankabut:69).

Uhkti,
Jika anti mendapat nikmat, bersyukurlah. Jika anti mendapat musibah, bersabarlah. Basahilah bibir anti dengan Dzikrullah dan hiaslah hati anti dengan tawadhu’…Jadilah istri yang baik bagi suami anti, yang menyejukkan dan menyenangkan hatinya, yang senantiasa menjaga hatinya, yang senantiasa menjaga api jihad di dadanya. Senyuman dan kasih sayang anti yang tulus adalah sumber tenaga yang dapat menggerakkan roda-roda jihad dalam perjuangan ini. Berusahalah agar ia senantiasa ridho terhadap diri anti karena keridhoannya (suami) dapat mengantarkan anti ke kehidupan setelah kematian.

Uhkti,
Tentu anti lebih tau apa yang disenangi dan apa yang tidak disenangi. Jagalah agar apa yang disenanginya tetap terlihat oleh penglihatannya, tetap tercium olah penciumannya dan tetap terdengar oleh pendengarannya. Dan jagalah agar-apa-apa yang tidak disenanginya jauh dari penglihatan, penciuman dan pendengarannya.

Uhkti,
Jadilah ibu yang baik bagi anak-anak yang lahir dari keimanan dan kasih sayang anti. Didiklah mereka untuk mengenal Allah sebagai Rabb, Malik dan Illah…jadikanlah Al-Qur’an sebagai bacaannya setiap hari agar ia dapat merasakan bahwa setiap ayat yang diturunkan adalah untuk dirinya dan agar ia terbebas dari perbudakan yang memaksa manusia untuk taat pada aturan manusia lainnya.

Uhkti,
Nyalakan pelita jihad dalam dada mereka dan antarkan mereka ke medan perjuangan dengan hati yang ikhlas. Katakanlah padanya, “Anakku, tiada kebanggaan bagi seorang mu’min selain hidup mulia dalam naungan Islam atau syahid dalam menegakkan Islam. Carilah kematian yang akan memberimu kehidupan.”

Ukhti
Masihkan fajar hari ini sama dengan fajar pertama hari itu yang berhias dengan warna Islam dan Iman, yang penuh dengan semangat jihad dan keyakinan yang teguh? Jawablah dengan anggukan, ukhti. Agar hari esok benar-benar milik kita sepenuhnya. Insya Allah
(anb')



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES